Minggu, 24 Januari 2010

Dendam Cinta Mati

Ini adalah kisah yang ingin aku ceritakan, pengalaman pahit seorang pelajar, apa yang aku lihat di Sekolah dan apa yang aku dengar disana, seorang siswi yang dipaksa oleh seorang guru untuk melepas seluruh pakaian yang ia kenakan jika ia tidak mau maka ia akan dibunuhnya. Dan lebih parahnya perbutan itu tidak hanya dilakukan oleh seorang guru, entah apa yang mereka pikirkan, dengan nafsu binatang mereka merobek pakaian siswinya itu, air matanya pun menetes, rasa berdosa menghatuinya, setelah mereka puas menikmati tubuh siswinya itu mereka langsung pergi dan sebelumnya siswinya itu telah diancam akan dikeluarkan dari sekolahan jika berani mengadu atau melaporkan kejadian yang telah terjadi pada dirinya dan diapun mengancam akan membunuh orang yang dicitainya, dengan rasa tak berdosa merekapun pergi meninggalkan siswi itu sendirian tanpa busana dan tanpa belas kasihan mereka langsung pergi begitu saja, kejadian ini gak hanya sekali sudah banyak siswi yang menjadi korban bahkan sampai berulang ulang kali dan dari kebanyakan korbannya itu, mereka hilang entah kemana, tak sanggup aku melihat ini semua, akupun tak bisa bicara karena aku sendiri bisu dan hanya bias menatap sedih, hingga akhirnya siswi yang terakhir ia perkosa itu ia bunuh, dengan mata kepalaku sendiri aku melihat semua ini, tapi aku tak punya keberanian untuk mengadukannya kepada pihak yang berwajib, dan yang aku tau dia lakukan itu karena dia gak ingin orang yang ia sayangi juga menjadi korban atas keganasan sang guru, dari kabar yang aku dengar dia adalah gadis yang bernama santi seorang gadis desa biasa yang punya kelebihan pikran dan tubuh, di desanya ia merupakan seoarang ustadah yang sangat baik dan ramah namun saying kisah tragis telah menimpanya dia telah dibunuh, sebelum kejadian itu dia memberikan sebuah diarinya untukku dan dia meminta padaku agar aku bias mengatakan semuanya apa yang telah aku lihat, mungkin ia telah berfirasat, korban selanjutnya adalah dia sendiri yang dia tau dia ingin menyelamatkan teman teman sekelasnya yang telah dijual oleh gurunya sendiri. Mungkin ini jawaban dari apa yang ada dalam fikiranku, namun naas Santi bukan menemukan temannya melainkan ajalnya sendiri, akupun tidak tau dimana mayatnya berada, karena saat aku mengikutinya dari belakang aku disekap dan di buang kejurang tuntungnya nasib baik masih bersamaku, aku tidak mati hanya cidera, dengan raga penuh goresan akupun pulang, membuka bingkisan terakhir dari santi, semua yang ingin dia katakan tertuang dalam diarinya itu, aku salut atas apa yang diperjuangkannya. Martabat itulah yang diperjuangkannya martabat seorang murid dan sebagai seorang wanita, namun hati ini kecewa karena orang yang ingin ia lindungi dan orang yang ia kasihi tak lain adalah aku sendiri, akupun menangis sebagai lelaki aku tak punya keberanian untuk menyingkap tabir yang selama ini menutupiku.
Setelah kematian santi akupun memberanikan diri untuk mencari barang bukti yang kuat untuk memasukkan mereka semua kedalam penjara, namun apa yang aku dengar memang sungguh sungguh sangat mengejutkan ku arwah santi tak tenang di alam sana, banyak terror terror yang terjadi.
Dan guru yang ingin aku laporkan itu sudah banyak yang meninggal dibunuh oleh hantu wanita yang dipercayai selama ini itu adalah arwah santi yang menuntut balas atas kematiannya dan arwah itu akan terus ada, nanti malam diadakan kemah persami bagi murid murid baru. Akupun ikut ambil bagian di dalam kemah persami ini aku ditunjuk sebagai petugas malam yang mengamankan situasi di malam hari, hari hari yang ku lalui memang biasa biasa aja tak ada satupun hal aneh, karena santi aku menjadi begini lebih berani dan kuat dalam menghadapi semua ini, buku diari yang ia berikan padaku selalu aku bawa kemanapun aku pergi, dan dikemah persami ini aku tak lupa membawanya, tiap malam aku goreskan tintaku kedalam buku diarinya, dengan perasaan bersalah aku menggeroskan tinta ini setiap aku goreskan tinta ke diari pemberiannya akupun merasa malu dan sedih atas apa yang terjadi di depan pandanganku selama ini, akupun berusaha keras untuk mencari jasadnya dan berniat akan aku kuburkan sebagai mana layaknya seorang muslimah, sudah hamper pukul 11.00 malam aku berjaga jaga dan menghabiskan satu gelas kopimix namun tak ada tanda tanda yang membuatku curiga. Namun aku tetap waspada dan mengawasi gerak gerik guru yang ikut berjaga, menurut berita yang pernah aku dengar guru itu tidak hanya mencari murid wanita saja tetapi juga murid laki-laki yang dianggap sebagai saingannya dalam mencari siswi yang cantik dan akupun pernah mendengar siswa yang dianggap sebagai pengganggu ia panggil ke kantor dan diajak kegudang yang terlarang untuk dikunjungi dan disana ia di telanjangi, tangan dan kakinya diborgol dan ia dipapang bagai hewan kurban, jika ada guru yang suka padanya maka ia pun disetubuhi, setelah itu kelaminnya dipotong hingga putus mula-mula ia lukai seluruh anggota badannya ia sayat sayat setiap ruas kulitnya kemudian ia potong alat kelaminnya hingga putus dan mengeluarkan banyak darah hingga akhirnya diapun meninggal, tapi anehnya dia masih bias berkelit bahwa bukan merekalah pelakunya dengan segala alas an alas an mereka ungkapkan hingga akhirnya merekapun percaya bahwa bukan dialah pelakunya. Akupun jadi tak mengerti pada semua kejadian ini, hingga akhirnya ada suara teriakan yang mengalihkanku pada buku diari ini, dengan bergegas akupun menuju kesana, rupannya seoarang siswi yang ketakutan bajunyapun robek tangannya berdarah seperti sayatan pisau tajam, akupun segera memapahnya dan membawanya keruang perawatan untuk segera melakukan pengobatan, siswi itupun depresi berat dia bilang ada seorang guru yang ingin memperkosannya dan dia juga mengatakan bahwa dia melihat seorang gadis dengan rambut panjang menghampiri guru tersebut dan gadis itupun seakan akan terbang kemudian rambut panjangnya itu mencekik leher guru itu hingga beradarah dan guru itu pun mati dengan mengenaskan tubuh bagian bawahnya terpisah dari bagian atas dan siswi muda itupun juga hampir dibunuh oleh hantu perempuan tapi anehnya dia hanya melukai dan memberikan tanda dibagian tangannya seperti tanda yang ia punya semasa hidupnya, waktu aku menengok diari yang dia berikan disana tercatat tulisan dengan tinta warna merah, dan tulisan itu berbunyi pertolongan yang ingin ia sampaikan isinya aku telah dibunuh dan di buang di suatu tempat tolong temukan jasadku dan kuburkan aku layaknya seorang muslim tapi sebelum kau kuburkan dan temukan jasadku aku akan menuntut balas atas kematianku masih ada 7 orang guru lagi yang ingin aku bunuh tapi aku masih belum menemukan guru yang telah membunuhku aku baru membunuh 5 orang sisanya masih aku cari, jika kau bertemu pak priya katakan aku akan membunuh dan menghabisi seluruh orang yang ia cintai karna aku masih belum puas dan aku akan tenang jika kau bahagia, akupun sempat terkejut dan kaget atas apa yang dia ucapakan itu, dan diapun bilang akan membunuh siapa saja yang berani menghalanginya dan orang yang berbuat tak baik, akupun kaget atas apa yang telah aku baca rupanya teman-teman yang saling bercinta dan mereka berbuat tak senonoh mati karena ulah hantu itu, akupun menangis mengingat apa yanga telah ia lakukan, akupun berniat menemukan jasadnya dan menguburkannya agar tak ada lagi korban berjatuhan, biar mereka dihukum oleh yang berwajib pikriku, semua siswa siswi perserta persamipun menjadi ketakutan, hamper semua dari mereka tidak bisa tidur dengan nyenyak bahkan sampai ada yang gak mau di tinggal sendiri, pandangankupun beralih pada seorang gadis dia cantik dan dia membuat aku jatuh cinta, namun aku tak berani mengatakannya karena aku takut dia akan dilukai oleh hantu itu mayang namanya ya mayang tepatnya mayangsari nur setiawati tapi teman teman kerap memanggilnya mayang, gadis dengan mata sipit dan rambut panjangnya itu pendiam, tak seperti teman temannya diapun juga sering menyendiri biarpun hantu itu telah mengahantui semuanya namun ia tetap biasa biasa saja sepertinya dia tak takut, akupun heran kemana mana dia selalu bawa buku buku cerita dan buku diari yang mirip dengan buku diari ku, teman temannya bilang jika dia sedang mencari kontrakan, malam pun hampir berganti siang dan aku , belum sedikitpun memejamkan mataku, ketika aku sedang memejamkan mataku tiba tiba ada suara teriakan “arghhhhhh” semuapun berlarian mencari tau apa yang sedang terjadi, semuanya termasuk aku menuju ke kamar mandi dan di situ ditemukan satu mayat seorang wanita dengan kepala berlumuran darah dan akupun langsung melihat diariku dan dalam isi diariku tertulis lagi satu catatan dengan tinta merah, dan tulisan itu menjelaskan apa yang sedang terjadi bahwa ia mati karena ulah nya sendiri, akupun bingung atas semua ini padahal ini sudah jam 03.00 kenapa masih ada saja korban yang meninggal lagi, dengan sigap aku berusaha menemukan jasad santi, agar ia segera tenang dialam kuburnya .

dan aku pun juga mencari guru target berikutnya, agar tak terjadi tumpah darah lagi, sudah lama aku mencari hingga aku putus asa,
kabar angin mengatakan bahwa guru yang di incar itu cerada diluar kota ..
aku malah takut klo santi mnegejarnya sampai sana,
di hening malam dan sunyi itu aku berteriak dalam hati dan memanggil nama santi, dalam hati aku berkata jika ia membunuh maka aku akan bunuh diri,
setelah aku berkata seperti itu, buku diari yang ia beri membuka dengan sendirinya
dan ada tulisan aku akan berhenti jika kau temukan jasadku. itu tulisannya,
berhari hari aku keliling sekolah serta aku telusuri daerah sekitar..
dengan harap menemukan jasad santi, kebetulan ku dan mayang kenal akrab walaupundengan kekuranganku dia mau berteman denganku.
malah anehnya lagi dia mengatakan dia suka padaku aku pun heran apa yang ia liat dari lelaki bisu seperti aku ini,
bermingu minggu aku dan mayang menyelusuri jalan setapak itu dan berharap menemukan jasad santi, ternyata usahaku membuahkan hasil yang menyenangkan ..
aku dan mayang berhasil menemukan jasad santi, dan kamipun langsung memanggil orang tua santi agar menyiapkan segala menuju kesini.
dalam malam aku liat santi seakan tersenyum, dan kali ini goresan tinta merah santi untuk yang terakhir kalinya. dia bilang klo mayng adalah saudara kandungnya, beda bapak dan ia berharap aku menjaganya. ada kabar yang kudengar bahwa guru itu telah menyerahkan ke polisi dan mendapat balasan yang setimpal,
kini aku pun lega dan tenang akhirnya orang yang mencintaiku kini. telah tenang di alamnya sana.


~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~ Sekian ~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Cari Blog Ini

Pengikut